![]() |
| Erajaya tancap gas genjot penjualan gadget jelang liburan akhir tahun, ini strateginya. (Dok. Ist) |
JATENGTERKINI.ID — PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) bersiap memaksimalkan momentum liburan akhir tahun, termasuk Natal dan Tahun Baru (Nataru), untuk mendorong penjualan gadget.
Langkah ini dilakukan setelah perusahaan mencatat kinerja keuangan positif sepanjang sembilan bulan pertama 2025.
Dalam laporan keuangan terbaru, ERAA membukukan pendapatan Rp 52,36 triliun, tumbuh 7,7% secara tahunan (yoy). Segmen gadget mulai dari telepon seluler hingga tablet masih menjadi kontributor utama.
Head of Legal Counsel & Corporate Affairs Erajaya Group, Amelia Allen, menjelaskan bahwa pencapaian tersebut didorong oleh konsistennya permintaan pasar.
“Ini didukung oleh portofolio yang semakin beragam, ekspansi jaringan ritel yang terukur, serta berbagai inisiatif pemasaran yang relevan dengan kebutuhan pasar saat ini,” ujarnya kepada Kontan, Senin (17/11/2025).
Laba bersih sedikit tertekan
Meski pendapatan meningkat, laba bersih ERAA pada periode yang sama justru turun tipis 0,7% yoy menjadi Rp 785,6 miliar.
Amelia menyebut kondisi ini dipengaruhi oleh naiknya biaya operasional serta investasi yang terus dijalankan perusahaan.
Namun demikian, Amelia tetap optimistis kinerja Erajaya akan kembali menguat di akhir tahun, terutama karena momentum belanja masyarakat yang biasanya melonjak saat periode Nataru.
“Kami melihat periode ini sebagai kesempatan untuk memberikan nilai tambah dan pengalaman berbelanja terbaik bagi pelanggan,” jelasnya.
Strategi Erajaya sambut musim belanja akhir tahun
Untuk memanfaatkan peluang tersebut, Erajaya menyiapkan berbagai langkah strategis, di antaranya:
Memastikan ketersediaan produk di seluruh kanal penjualan.
Meningkatkan kesiapan layanan agar pelanggan mendapat pengalaman belanja yang mulus.
Menghadirkan promosi tematik, baik secara online maupun di gerai fisik, yang disesuaikan dengan tren dan preferensi pelanggan pada musim liburan.
Amelia mengatakan bahwa perusahaan melihat prospek bisnis ritel gadget hingga akhir tahun tetap positif, meski tidak merinci target penjualan yang ingin dicapai.
“Ekspansi, penguatan portofolio, dan penyesuaian terhadap kebutuhan dan preferensi konsumen mendorong prospek kinerja ke depan,” tutup Amelia.

